Lomba dan Pelatihan Ngadi Saliro dan Ngadibusono

Kamis, 31 Desember 2009

NGADISALIRO DAN NGADIBUSONO DALAM RANGKA MENGANGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA BAGI PARA PENGURUS PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA DI WILAYAH KOREM MALANG


Latar Belakang

Ngadi Saliro-Ngadi Busono merupakan falsafah perawatan kecantikan yang menyeluruh (total beauty) yang terdiri dari trilogi keanggunan wanita yaitu ngadisaliro ngadibusono dan tata krama. Kata ngadisaliro dan ngadibusono berasal dari sansekerta yang artinya mempercantik diri dan memperindah busana, namun memiliki falsafah dan sifat-sifat maupun arti yang sangat luas.

Ngadisaliro atau sariro adalah badan kita yang ingin percantik dan karena badan kita terdiri dari jiwa dan raga, jasmani dan rohani. Maka kecantikan yang sejati hendaknya kita usahakan agar meningkat secara menyeluruh. Memperindah pribadi dan kecantikan batin (inner beauty) yang berpengaruh besar pada kecantikan phisik kita. Dalam Ngadisaliro kecantikan phisik memiliki semboyan “alam sumber kesehatan dan kecantikan” yang mengandung zat-zat berkhasiat tanpa menyebabkan efek samping pada tubuh. Jadi pengertian perawatan ngadisaliro secara phisik adalah kecantikan yang dilakukan baik dari dalam maupun dari luar dengan falsafah “Beauty Trought Health”. Setiap wanita dapat menjadi cantik memiliki kelebihan dan kekurangan, yang penting adalah bagaimana menghayati ilmu ngadisaliro dan ngadibusano dengan baik.

Ngadibusono adalah memperindah busana yang merupakan pelengkap ngadisaliro yang memperhatikan keserasian, keseimbangan dan keselarasan baik untuk pemakaian busana sehari-hari maupun busana daerah. Hendaknya kita terus menerus berusaha untuk tampil dengan busana yang bersih dan rapih serba serasi dan yang lebih penting lagi adalah menyesuaikan busana, senantiasa dengan situasi dan kondisi lingkungan dimana kita berasal.
Tata krama disebut behavior dalam hal ini mencakup pengertian pembinaan mengenai tata pergaulan dan perilaku wanita sebagai ibu rumah tangga yang merupakan pokok utama dalam keluarga. Istilah “surga dibawah telapak kaki ibu” yang menyebabkan betapa pentingnya peran ibu dalam upaya menciptakan terwujudnya keluarga yang rukun bahagia dan sejahtera. Rukun karena didalam kehidupan keluarga selain ada “rembang keluarga dan melambangkan serta membudidayakan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Seorang yang sabar dan bijaksana, seorang ibu rumah tangga yang menjadi pendamping suami yang mampu diajak tukar pikiran dan memberikan pertimbangan-pertimbangan dan kesepakatan bersama-sama. Sebagai pendidik putra-putra yang baik dan bijak.


Srikandi, adalah istri pejuang, yang selalu siap untuk membela kepentingan keluarga, mandiri, pandai mengatasi kesulitan dan problem rumah tangga, siap berkarya dan berjuang dalam mengabdi kepada Negara dan bangsa. Larasati, menggambarkan seorang istri yang feminism, luwes, cantik dan mampu membina kehidupan suami istri yang mesra dan bahagia.

Mandiri. Wanita yang mandiri adalah wanita yang rajin menambah pengetahuan dan keterampilan dirinya, penuh percaya diri untuk maju dan tidak mendambakan ketergantungan kepada orang lain.

Sebagai anggota masyarakat ingin berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan masyarakat, sebagai individu dia ingin menambah penghasilan sesuai kemampuannya untuk tidak menjadi beban, sebaliknya dapat membangu penghasilan keluarga untuk kemajuan pribadi yang mandiri, dinamis dan kreatif, hendaknya kita meningkatkan rasa percaya diri dan memiliki pemikiran yang positif tanpa mengorbankan martabat atau keutuhan perkawinan, seorang wanita dapat mencapai mandiri dan mencapai prestasi dengan kekuatan sendiri. Wanita yang mandiri semakin mampu dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah, semakin serasi berinteraksi dengan suami dalam mewujudkan kemitraan sejajar antara wanita dan pria.

Pemikiran Positif. Dalam usaha ke arah ke mandirian wanita tidak dapat lepas dari dasar pemikiran (sadar) yang positif. Dalam hal pemikiran negative, akan ditangkap oleh bawah kita yang membuat kita tidak dapat berhasil. Dengan pemikiran “saya juga bisa, kalau orang lain juga bisa”. Maka bawah sadar kita akan membantu mendorong kita dalam kegiatan-kegiatan kita untuk mencapai tujuan keberhasilan kita. Usahakan dalam pemikiran positif kita dapat meningkatkan cara berpikir dan kecerdasan dengan menggunakan kekuatan mental.

Sejalan dengan konteks dan konsep ngadisaliro dan ngadibusono diatas, maka dianggap penting untuk mengadakan kegiatan ngadisaliro dan ngadibusono bagi para pengurus Persit Kartika Chandra Kirana yang akan diadakan di Malang Berdasarkan pertimbangan tersebut, diatas maka kami bermaksud untuk mengadakan suatu rencana tentang pelatihan kepada ibu-ibu persit KCK secara luas mengenai konsep ngadisaliro dan ngadibusono yang sangat berkaitan sekali dengan kehidupan dan aktifitas sehari-hari, yaitu sebagai pengurus maupun anggota Persit KCK serta sebagai isteri dan pendamping suami.

Nama Kegiatan
Pelatihan dan lomba "NGADISALIRO-NGADIBUSONO" PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA wilayah kota Malang Tahun 2008.

Tema Kegiatan
Dengan lomba "NGADISALIRO - NGADIBUSONO" kita tingkatkan rasa percaya diri, kebersamaan dan rasa kebanggaan untuk membangun Persit Kartika CHandra Kirana yang lebih sejahtera.

Maksud dan Tujuan
Maksud diselenggarakannya Ngadisaliro dan Ngadibusono ini, diantaranya adalah :
  1. Sebagai wadah atau sarana keikutsertaan dalam menunjang program pengembangan Sumber Daya Manusia yang bertujuan untuk menjangkau kesejahteraan keluarga di lingkungan Persit Kartika Chandra Kirana khususnya dijajaran Persit Kartika Chandra Kirana Korem 083/BDJ.  
  2. Membentuk solidaritas, rasa persaudaraan dan persahabatan, serta menyambung silaturahmi dilingkungan Persit Kartika Chandra Kirana dijajaran Korem 083/BDJ.
  3.  Menciptakan wahana yang kompetitif dan dinamis sebagai pengembangan minat dan bakat.
  4. Sebagai hiburan anggota Persit Kartika Chandra kirana melalui kegiatan yang menarik dan bermanfaat. 
Dengan tujuan dari kegiatan ini adalah Ngadisaliro dan Ngadibusono yang didambakan setiap wanita di Indonesia umumnya dan Anggota Persit KCK khususnya adalah bertujuan untuk menjangkau kesejahteraan keluarga. 


Target Kelompok dan Sasaran Kegiatan 
Peserta adalah para anggota Persit KCK yang memiliki visi dan misi yang relevan dengan tema serta bersedia untuk mengikuti kegiatan "belajar bersama" dalam sebuah proses yang terbuka, langsung dan dinamis. Peserta berasal dari latar belakang gender, agama, etnis, pendidikan, kehidupan sosial yang berbeda. 


Bentuk Kegiatan  

A. Pembukaan
    1. Laporan Ketua Panita
    2. Sambutan dari Ketua Persit KCK Korem 083/BDJ 
    3. Peresmian oleh Ketua Persit KCK Korem 083/BDJ

B. Pelatihan 
    1. Pelatihan bidang kecantikan. 
        a. Pengetahuan umum tentang produk yang akan digunakan 
        b. Praktek cara perawatan wajah yang mutlak sehari-hari
        c. Praktek cara merias wajah sehari-hari. 

    2. Bidang Etika dan Kepribadian  
        a. Pengetahuan cara berbicara didepan umum 
        b. Pengetahuan cara bersikap di depan umum
        c. Pengetahuan cara berbusana yang baik. 
        d. Break makan siang.
  
C. Evaluasi.     Sebagai bentuk evaluasi dan follow up dari apa yang telah didapatkan peserta dari kegiatan  pelatihan yang telah diberikan sebelumnya, maka akan diadakan lomba sesuai konsep acara antara lain : 

  1. Masing-masing peserta sudah mempersiapkan diri dengan memakai busana nasional beserta kelengkapannya dan menempati tempat lomba yang sudah ditentukan oleh pihak panitia.  
  2. Pelaksanaan lomba tata rias wajah yang dilaksanakan sendiri oleh masing-masing peserta.
  3. Semua peserta lomba menyiapkan diri dibelakang panggung.
  4. Masing-masing peserta lomba harus memperagakan hasil riasan diatas catwalk sekaligus memperkenalkan diri diharapan undangan. 
  5. Penentuan Pemenang oleh Dewan Juri.
  6. Pengumuman Pemenang.
  7. Pembagian Hadiah.
  8. Penutupan Acara.
Waktu dan Tempat Kegiatan 
Pelaksanaan kegiatan Ngadisaliro dan ngadibusono tahun 2008 telah diselenggarakan : 
Hari /Tanggal :  Minggu, 1 Juni 2008.
Tempat         : Aula SKODAM Malang.
Waktu           : Pukul 08.00 WIB s/d selesai.
Peserta         : Anggota Persit Kartika Chandra Kirana sejajaran Korem 083/BDJ.

Dokumentasi Kegiatan 


















































Penutup 
Dengan terselenggaranya acara pelatihan dan lomba "NGADISALIRO - NGADIBUSONO" Tingkat Malang Tahun 2008 tahun lalu, bisa dijadikan sebagai wadah atau sarana keikutsertaan dalam menunjang program pengemmbangan Sumber Daya Manusia yang bertujuan untuk menjangkau kesejahteraaan keluarga di lingkungan Persit Kartika Chandra Kirana Korem 083/BDJ. 

Semoga dilain waktu terselenggara kegiatan-kegiatan yang serupa dilingkungan Persit  Kartika Chandra Kirana Korem 083/BDJ. 

Kartini Hadi Santoso;

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Apakah ngadi saliro busono tunjukan bakat talenta masing2 ?

radcliffeulman mengatakan...

NJ casinos are fully legal in 2022 - TheJT Hub
The 세종특별자치 출장샵 latest casino news including the launch of the Tropicana Atlantic City resort on 구리 출장안마 the 거제 출장마사지 strip, 양산 출장샵 New Jersey was first awarded Atlantic 전라북도 출장안마 City casino license in

Posting Komentar